Karena Semuanya, Bukanlah Apa-Apa
Bagaimana mungkin bisa menjawabnya secara optismis sementara kita selalu menangis karenanya? Kita selalu merasa kalah karenanya; dan kita selalu gagal di hadapannya.
Bagaimana mungkin bisa menjawabnya secara pesimis sementara kita selalu bahagia karenanya? Kita selalu merasa senang Karenanya; dan kita selalu riang, seperti anak kecil mengemut permen, di hadapannya.
Apa yang bisa dimaknai dalam hidup yang semua isinya bukanlah apa-apa?
Apa yang pantas kita sesali? Kita tangisi? Kita benci? Sementara, semuanya bukanlah apa-apa?
Untuk orang-orang kalah, orang-orang miskin, ataupun orang-orang menyedihkan. tidak perlu menangisi hari ini, kemarin, dan esok hari.
Karena,
semuanya bukanlah apa-apa.
Komentar
Posting Komentar